Sumber terbuka (open source) adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu / lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet). Pola pengembangan ini mengambil model ala bazaar, sehingga pola Open Source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber dari budaya memberi, yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak.
Open Source sendiri sebenarnya merupakan Marketing Name dari Free Software yang dikenalkan pada bulan Februari 1998. Mengapa diberi nama open source? Karena source code dari software tersebut bersifat terbuka (open) atau dengan kata lain source code dari software tersebut dapat dikembangkan dan dimodifikasi oleh masyarakat. Perlu digarisbawahi, definisi free disini bukan berarti gratis, namun free disini berarti bebas. Bebas ini dijabarkan menjadi empat buah, yaitu:
1. Kebebasan untuk menjalankan programnya untuk tujuan apa saja.
2. Kebebasan untuk mempelajari bagaimana program itu bekerja serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda. Akses pada kode program merupakan suatu prasyarat.
3. Kebebasan untuk menyebarluaskan kembali hasil salinan perangkat lunak tersebut sehingga dapat membantu sesama.
4. Kebebasan untuk meningkatkan kinerja program, dan dapat menyebarkannya ke khalayak umum sehingga semua menikmati keuntungannya. Akses pada kode program merupakan suatu prasyarat juga.
Motivasi dari penggunaan dan pengembangan open source software beraneka ragam, mulai dari filosofi dan alasan etika sampai pada masalah praktis. Biasanya, keuntungan yang dirasa pertama dari model open source adalah fakta bahwa ketersediaan open source diciptakan secara gratis atau dengan biaya yang rendah.
Keutungan Open Source Software:
1. Bebas biaya tambahan.
Open source membebaskan kita dari biaya lisensi karena ia bersifat GNU/GPL (General Public License) yang justru membolehkan kita untuk menggunakan, mempelajari dan memodifikasi serta menyebarluaskan untuk umum. Apalagi untuk sebuah perusahaan besar yang juga menggunakan resource besar. Penggunaan software yang terlalu banyak pasti juga akan menambah biaaya/cost yang besar hanya untuk membeli software. Padahal dengan menggunakan open source biaya itu bisa ditekan seminimal mungkin.
2. Membebaskan dari beban moral pembajakan.
Dengan menggunakan open source kita dapat mengurangi tingkat pembajakan software berlisensi yang bisa merugikan vendor software dan merupakan beban moral bagi para pengguna software bajakan (crack).
3. Transfer knowledge.
Open source yang bersifat terbuka dan dapat kita pelajari source codenya bisa kita jadikan referensi, khususnya bagi seseorang yang bergelut dengan dunia IT. Tidak mustahil jika ternyata muncul software yang lebih handal daripada software-software berlisensi.
4. Hak Untuk Memodifikasi.
Hal ini sangat penting karena memberikan hak kepada user untuk dapat memodifikasi dan mengembangkan software tsb. Selain itu, hal ini memunculkan kemungkinan untuk meletakan code pada hardware baru, agar dapat diadaptasi pada situasi yang berubah-ubah, dan menjangkau pemahaman bagimana sistem itu bekerja secara detail.
Kerugian Open Source Software:
1. Tidak ada garansi dari pengembangan
Biasanya terjadi ketika sebuah project dimulai tanpa dukungan yang kuat dari satu atau beberapa perusahaan, memunculkan celah awal ketika sumber code masih mentah dan pengembangan dasar masih dalam pembangunan.
2. Masalah yang berhubungan dengan intelektual property
Pada saat ini, beberapa negara menerima software dan algoritma yang dipatentkan. Hal ini sangat sulit untuk diketahui jika beberapa motede utama untuk menyelesaikan masalah software di patenkan sehingga beberapa komunitas dapat dianggap bersalah dalam pelanggaran intelektual property.
3. Kesulitan dalam mengetahui status project
Tidak banyak iklan bagi open source software, biasanya beberapa project secara tidak langsung ditangani oleh perusahaan yang mampu berinvestasi dan melakukan merketing.
referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Open_source
http://kanaichishino.wordpress.com/2012/03/28/keuntungan-dan-kerugian-menggunakan-software-open-source/
Kamis, 28 Maret 2013
Etika dan Profesonalisme Teknologi Sistem Informasi
Dalam bahasa Yunani, etika berasal dari kata ”Ethos” yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Sedangkan dalam bahasa latin, etika berasal dari kata “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan) serta menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa etika merupakan ilmu pengetahuan yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.Etika terdiri dari 2 bentuk, yaitu: Etika Umum yaitu etika yang membahas bagaimana seseorang bertindak secara etis.
Etika Khusus yaitu penerapan moral dasar dalam bidang khusus, misalnya dalam bidang bisnis atau bidang lainnya. TSI (Teknologi Sistem Informasi) merupakan sistem pengolahan data menjadi informasi secara elektronis dengan menggunakan sarana komputer, telekomunikasi atau sarana elektronis lainnya.
Etika pada teknologi system informasi, berarti dalam menggunakan kecanggihan teknologi informasi harus menjaga prilaku dan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. teknologi informasi berkembang begitu cepat, sangat pesat malah, bayangkan jika pada tahun 90'an masih jarang sekali ditemukan website ataupun gadget-gadget cangih maka hanya berselang 20 tahun saja sudah banyak sekali website-website yang ada pada jaringan internet dan hadirnya gadget-gadget cangih yang dapat mempermudah pekerjaan manusia. Pengguna adalah orang yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu menyelesaikan masalah dan mempermudah pekerjaan mereka.
Pengguna Teknologi Sistem Informasi (TSI)
Pengguna etika dan profesionalisme teknologi sistem informasi adalah semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang akan menggunakan TSI. Mereka yang berperan sebagai pengguna harus bertanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan profesionalisme TSI untuk menghindari isu-isu etika dengan menghormati hasil karya orang lain (tidak merusak, menjiplak, dan kegiatan yang merugikan orang lain). Etika dan moral mendapat perhatian yang lebih dalam menggunakan TIK, terutama dalam perangkat lunak (software).
Masalah software kaitannya adalah masalah hakikat dan kekuatan hukum kepemilikan dalam menciptakan suatu kepemilikan, suatu hasil karya baru maka perlu adanya perlindungan hukum dari pembajakan maupun illegalitas.
Pengelola Teknologi Sistem Informasi (TSI)
Suatu informasi membutuhkan sebuah pengelolaan khusus, sehingga diperlukan suatu manajemen khusus yaitu sistem manajemen informasi yang harus mengatur dan menjaga kerahasiaan dari sesuatu yang dikelola dan menjadi tanggung jawabnya. Ketidak akurasian informasi dapat menimbulkan hal yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Sebagai pengelola teknologi system informasi harus melaksanakan tugasnya sebagai pengelola dan tidak menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan. Menjaga kerahasiaan yang dikelolanya.
Pembuat Teknologi Sistem Informasi (TSI)
Sebagai pembuat teknologi sistem informasi , harus menerima tanggung jawab secara etis. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi. Sebagai seorang manajer atau pebisnis profesional, akan jadi tanggung jawab kita untuk membuat keputusan-keputusan tentang aktivitas bisnis dan penggunaan teknologi informasi, yang mungkin mempunyai suatu dimensi etis yang harus dipertimbangkan. Hak yang dijamin oleh kekuatan hukum yang melarang penduplikasian kekayaan intelektual tanpa izin yang berhak. Pembuat dalam hal merancang suatu teknologi informasi harus memperhatikan etika TSI. Tidak menjadi mengambil ide/info dari orang lain secara illegal.
Contoh Dalam Kehidupan Sehari-hari
Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, makalah Teknologi Informasi dan Komunikasi sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika
http://sellyinthewords.blogspot.com/2013/03/etika-pada-teknologi-sistem-informasi.html
Etika Khusus yaitu penerapan moral dasar dalam bidang khusus, misalnya dalam bidang bisnis atau bidang lainnya. TSI (Teknologi Sistem Informasi) merupakan sistem pengolahan data menjadi informasi secara elektronis dengan menggunakan sarana komputer, telekomunikasi atau sarana elektronis lainnya.
Etika pada teknologi system informasi, berarti dalam menggunakan kecanggihan teknologi informasi harus menjaga prilaku dan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. teknologi informasi berkembang begitu cepat, sangat pesat malah, bayangkan jika pada tahun 90'an masih jarang sekali ditemukan website ataupun gadget-gadget cangih maka hanya berselang 20 tahun saja sudah banyak sekali website-website yang ada pada jaringan internet dan hadirnya gadget-gadget cangih yang dapat mempermudah pekerjaan manusia. Pengguna adalah orang yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu menyelesaikan masalah dan mempermudah pekerjaan mereka.
Pengguna Teknologi Sistem Informasi (TSI)
Pengguna etika dan profesionalisme teknologi sistem informasi adalah semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang akan menggunakan TSI. Mereka yang berperan sebagai pengguna harus bertanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan profesionalisme TSI untuk menghindari isu-isu etika dengan menghormati hasil karya orang lain (tidak merusak, menjiplak, dan kegiatan yang merugikan orang lain). Etika dan moral mendapat perhatian yang lebih dalam menggunakan TIK, terutama dalam perangkat lunak (software).
Masalah software kaitannya adalah masalah hakikat dan kekuatan hukum kepemilikan dalam menciptakan suatu kepemilikan, suatu hasil karya baru maka perlu adanya perlindungan hukum dari pembajakan maupun illegalitas.
Pengelola Teknologi Sistem Informasi (TSI)
Suatu informasi membutuhkan sebuah pengelolaan khusus, sehingga diperlukan suatu manajemen khusus yaitu sistem manajemen informasi yang harus mengatur dan menjaga kerahasiaan dari sesuatu yang dikelola dan menjadi tanggung jawabnya. Ketidak akurasian informasi dapat menimbulkan hal yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Sebagai pengelola teknologi system informasi harus melaksanakan tugasnya sebagai pengelola dan tidak menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan. Menjaga kerahasiaan yang dikelolanya.
Pembuat Teknologi Sistem Informasi (TSI)
Sebagai pembuat teknologi sistem informasi , harus menerima tanggung jawab secara etis. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi. Sebagai seorang manajer atau pebisnis profesional, akan jadi tanggung jawab kita untuk membuat keputusan-keputusan tentang aktivitas bisnis dan penggunaan teknologi informasi, yang mungkin mempunyai suatu dimensi etis yang harus dipertimbangkan. Hak yang dijamin oleh kekuatan hukum yang melarang penduplikasian kekayaan intelektual tanpa izin yang berhak. Pembuat dalam hal merancang suatu teknologi informasi harus memperhatikan etika TSI. Tidak menjadi mengambil ide/info dari orang lain secara illegal.
Contoh Dalam Kehidupan Sehari-hari
Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, makalah Teknologi Informasi dan Komunikasi sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika
http://sellyinthewords.blogspot.com/2013/03/etika-pada-teknologi-sistem-informasi.html
Langganan:
Postingan (Atom)